Friday, August 19, 2016

Berkobar-kobar kibar bendera tetapi khianati negara

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang; selawat dan salam ke atas junjungan besar Nabi Muhammad s.a.w.

Renungan
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (Maksud Ayat 56 Surah Adz-Zariyat)
***

TANGGAL 31 Ogos ini negara akan menyambut ulang tahun kemerdekaan ke-59.  Ogos juga menyaksikan ulang tahun kemerdekaan sejumlah negara di rantau sebelah sini seperti Singapura pada 9 Ogos, India pada 15 Ogos manakala Indonesia pada 17 Ogos.

Pemimpin Malaysia kerap mengerahkan agar rakyat mengibarkan bendera di premis awam, perniagaan, kediaman dan kenderaan masing-masing bagi menunjukkan semangat cintakan negara. Mereka yang mengibarkan bendera dianggap patriotik, yang tidak mengibarkan bendera dianggap kurang patriotik. Benarkah begitu?

Memasang bendera secara sederhana (tidak menunjuk-nunjuk dan membazir seperti membuat bendera terbesar di dunia, terlalu banyak dan terlalu besar di kenderaan atau membuat bentuk Jalur Gemilang daripada pulut) adalah amalan baik, tetapi pada pandangan saya yang daif ini, jika seseorang itu menjalankan peranannya sebagai rakyat yang bertanggungjawab kepada agama, negara, bangsa dan keluarga serta telus dan ikhlas dalam menjalankan tugas masing-masing sudah memenuhi kehendak itu.

Seorang guru atau pentadbir sekolah seperti kerani malah pengawal bersikap patriotik jika dia menjalankan tugasnya sebaik mungkin. Tetapi jika kerap ponteng, tidak menjalankan amanah, menyemai benih kebencian di sekolah, dia bukan saja tidak patriotik, tetapi dia seorang pengkhianat. Dia mengkhianati negara sekali pun dia mengibar sebuah bendera besar di depan rumahnya atau sejumlah bendera kecil di kereta atau motosikalnya sempena Hari Kebangsaan.

Seorang pemimpin atau ahli politik bersikap patriotik jika dia menjalankan tugasnya dengan penuh amanah. Pemimpin adil yang takut balasan Allah SWT yang disegerakan di dunia dan akhirat adalah mereka yang patriotik. Pemimpin perasuah menipu berjuta-juta malah berbilion-bilion ringgit, mengamalkan politik wang (I help you, you help me), kaki kroni, kaki temberang, kaki maksiat, kaki projek, kaki memasukkan jutaan pendatang asing dan pelbagai kaki lagi, tidak juga bersikap patriotik sekali pun mereka dengan 'muka seposen (munafik)' mengibarkan bendera, menyanyikan lagu kebangsaan atau terpekik terlolong, menjerit 'Merdeka! Merdeka! Merdeka!'

Pemimpin sebegini adalah pengkhianat bangsa, munafik agama dan kemungkinan besar syaitan bertopengkan manusia kerana merompak khazanah negara (perasuah), membeli atau menipu undi dalam pilihan raya sekalipun di depan pejabat dan rumah serta kenderaannya berkibar bendera Jalur Gemilang gergasi. Mereka menepati sebuah hadis yang menyatakan ahli maksiat melihat dosa umpama lalat yang hinggap pada hidung sebaliknya bagi seorang mukmin dosa itu dirasakan bagaikan gunung besar yang mahu menghempap tubuhnya. Bagi pemimpin pemaksiat kesalahan atau tuduhan menggelapkan wang berjuta-juta atau berbilion-bilion ringgit tiada hal bagi dirinya. Malah dia boleh beri nasihat lagi kepada rakyat!

Seorang tukang sapu sampah bersikap patriotik jika dia tekun dalam pekerjaannya. Dia tahu tugasnya membersihkan kota dan bandar besar manfaatnya bukan saja dari segi keduniaan tetapi juga akhirat. Bukankah Nabi Muhammad s.a.w. bersabda antara cabang iman ialah membuang duri di jalanan. Jadi seorang tukang sapu atau pencuci tandas adalah seorang yang patriotik jika dia menjalankan tugasnya penuh amanah. Seorang tukang sapu atau pembersih adalah pengkhianat kepada agama dan bangsa jika dia gemar mencuri tulang, tidak amanah dan sebagainya sekali pun dia mengibar Jalur Gemilang dengan megah di motosikalnya.

Seorang ayah atau ibu bersikap patriotik jika menghabiskan usianya untuk mendidik anak-anaknya agar jadi insan berguna yang patuh kepada Allah SWT. Seorang ibu tidak dikelaskan sebagai patriotik jika dia mencampakkan anaknya ke dalam tong sampah, ke dalam mangkuk tandas atau membiarkan anak yang baru dilahirkan di tangga masjid. Sekali pun si ibu tadi mengibar bendera pada Hari Kebangsaan, berarak penuh gaya dan menari penuh lincah di pentas hiburan pada hari tersebut atau pun muncul di TV melaungkan 'Merdeka, Merdeka, Merdeka', dia sebenarnya adalah pengkhianat agama, bangsa dan negara.

Seorang wartawan dan penulis juga bersikap patriotik jika dia menjalankan tugasnya penuh amanah. Semuanya dilakukan berpandukan hukum-hakam yang ditetapkan agama. Dia takut untuk menulis dengan tujuan mengampu, mengejar pangkat atau mencari nama seperti yang sering dititipkan orang - 'aku menulis bukan kerana nama'.  Seorang penulis tidak ada nilainya, tidak ada langsung sifat patriotiknya, jika dia tukang 'spin' (putar alam), mombodek, menerbitkan tulisan yang menghina agama dan bangsanya. Dia sebenarnya adalah pengkhianat sekali pun dia menguar-uarkan betapa besar jasanya dengan mengibar Jalur Gemilang di pejabat akhbar atau kediamannya.

Seorang mufti, kadi (hakim), ustaz bersikap patriotik jika dia mengamalkan apa yang diamanah kepadanya dan apa diajarkannya. Dia menjalankan tugas bukan untuk mengejar ringgit atau menjadi pengampu tetapi bagi meraih keredaan Allah SWT. Dia takut terjatuh dalam kategori golongan munafik apabila bertindak, berceramah dan bercakap tidak sama perbuatan. Dia takut termasuk dalam golongan 'cakap tak serupa bikin'. Dia takut termasuk golongan ulama jahat yang mengejar dunia dengan segala keindahannya - pangkat, kemasyhuran, nama dan sebagainya. Ustaz jenis ini tiada sikap patriotiknya jika dia menyuruh 1,000 anak muridnya mengibarkan Jalur Gemilang. Bagi hakim, dia takut termasuk golongan masuk neraka sebab ada hadis menyatakan 2 daripada 3 hakim masuk neraka!

Kesimpulannya, semua orang tidak patriotik jika lupakan Penciptanya - Allah SWT. Hanya orang yang taat perintah Tuhannya adalah orang patriotik kerana dia tahu Allah SWT sentiasa mengawasinya. Apabila seseorang itu 'dikawal' oleh hukum-hakam yang ditetapkan Allah, tidak menjadi masalah baginya, sama ada seorang raja, perdana menteri, menteri, hakim, pegawai, ustaz, wartawan, tukang sapu, penggiat budaya atau anak wayang untuk taat dan cinta pada negara, bangsa, keluarga dan dirinya sendiri. Ya, semua orang tidak patriotik dan hidup sia-sia kecuali orang yang berpegang kepada firman Allah SWT melalui Surah Asr yang bermaksud - demi masa, sesungguhnya semua manusia dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman, beramal salih dan berpesan-pesan dengan kebenaran dan kesabaran!

1 comment:

77777 said...

Sebelumnya perkenalkan nama saya IBU LILIS SUSANTI di jawa timur ingin menceritakan kepada semua teman-teman bahwa saya yg dulunya orang yg paling susah kampungku,buat makan aja harus ngutan dulu ama tetangga itupun kalau ada yg mau ngasi,semakin saya berusaha semakin susah juga dapat pekerjaan dan selama saya ingin berbuat baik kepada orang lain semakin banyak pula yang benci ama saya dan cuma dianggap orang rendah,miskin,tidak punya apa-apa. Maka dari itu saya akhirnya bertekat untuk pergi mencari dukun yang bisa merubah nasib saya disuatu hari saya bertemu sama orang yang pernah dibantu ama AKI ALIH dan dia memberikan nomer AKI ALIH,dia juga bilan kepada saya kalau AKI ALIH bisa membantu orang yang lagi kesusahan,dan saya tidak berpikir panjang lebar lagi saya langsun menghubungi AKI ALIH dengan senan hati AKI ALIH ingin membantu saya dengan jalan togel,dan alhamdulillah saya sudah menang togel yang ke5 kalinya.setelah keberhasilan ini rencana saya ama keluarga ingin buka usaha demi untu kebutuhan keluarga yang tercinta sekali lagi makasih ya aki atas bantuanya jasa aki tidak akan perna saya lupakan.bagi teman-teman diluar sana yang ingin seperti saya silahkan hubungi AKI ALIH di 082==313==669==888
atau silahkan dan saya sangat bersyukur kepada allah swt karna melalui bantuan AKI ALIH kini kehidupan saya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya,ingat kesempatan tidak akan datan untuk yg kedua kalinya.


KLIK DISINI ANGKA TOGEL JITU 2D 3D 4D 5D 6D














الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل











Sebelumnya perkenalkan nama saya IBU LILIS SUSANTI di jawa timur ingin menceritakan kepada semua teman-teman bahwa saya yg dulunya orang yg paling susah kampungku,buat makan aja harus ngutan dulu ama tetangga itupun kalau ada yg mau ngasi,semakin saya berusaha semakin susah juga dapat pekerjaan dan selama saya ingin berbuat baik kepada orang lain semakin banyak pula yang benci ama saya dan cuma dianggap orang rendah,miskin,tidak punya apa-apa. Maka dari itu saya akhirnya bertekat untuk pergi mencari dukun yang bisa merubah nasib saya disuatu hari saya bertemu sama orang yang pernah dibantu ama AKI ALIH dan dia memberikan nomer AKI ALIH,dia juga bilan kepada saya kalau AKI ALIH bisa membantu orang yang lagi kesusahan,dan saya tidak berpikir panjang lebar lagi saya langsun menghubungi AKI ALIH dengan senan hati AKI ALIH ingin membantu saya dengan jalan togel,dan alhamdulillah saya sudah menang togel yang ke5 kalinya.setelah keberhasilan ini rencana saya ama keluarga ingin buka usaha demi untu kebutuhan keluarga yang tercinta sekali lagi makasih ya aki atas bantuanya jasa aki tidak akan perna saya lupakan.bagi teman-teman diluar sana yang ingin seperti saya silahkan hubungi AKI ALIH di ---> 082==313==669==888
---> atau silahkan dan saya sangat bersyukur kepada allah swt karna melalui bantuan AKI ALIH kini kehidupan saya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya,ingat kesempatan tidak akan datan untuk yg kedua kalinya.


KLIK DISINI ANGKA TOGEL JITU 2D 3D 4D 5D 6D